Ehem... Setelah beberapa waktu yang lalu, gue ngocehin
lagunya Sleeping With Sirens yang judulnya A
Trophy Father’s Trophy Son, sekarang gue mau ngcehin lagunya All Time Low
yang judulnya Lullabies. Lagu ini ada
dua versi, yaitu di album The Party Scene
sama Put Up Or Shut Up. Intinya sama
aja, cuma kalo dibandingin, aransemen musiknya aja yang agak beda.
All Time Low itu adalah sebuah band Pop Punk dari Baltimore, USA. Membernya adalah Alex Gaskarth
sebagai vokalis, Jack Barakat sebagai gitaris, Zack Merrick sebagai bassist dan
Rian Dawson sebagai drummer. Kalo kalian ngikutin band ini dari awal mereka
terbentuk (sekitar tahun 2003) mungkin kalian bakalan menemukan perkembangan
musikalitas mereka yang semakin kesini semakin dewasa. Gimana tuh maksudnya?
Ya, bisa didenger dari dua versi lagu Lullabies
ini deh. Hehe. Pertama-tama, kita denger yang versi pertama, yaitu di album The Party Scene dan kedua, di mini album
Put Up Or Shut Up.
Sebenernya nggak cuma lagu ini aja sih yang bisa dibandingin
di dua album, ada juga lagu Running From
Lions, Break Out! Break Out!, The Girl’s A Straight Up Hustler dan The Party Scene. Lirik lagu-lagu ini sih
sama aja di dua albumnya (The Party Scene
dan Put Up Or Shut Up), yang
membedakannya adalah aransemen musiknya. Lagu-lagu ini akan terdengar sederhana
di album “The Party Scene”, mungkin karena masih album panjang pertama (karena
sebelumnya cuma rilis EP) dan aura punknya masih kelihatan jelas banget disini.
Ya, sejarah musik punk sendiri menunjukkan kalo musik ini adalah musik yang
identik dengan do it youself, indie
dan ketidakmatangan. Tapi maksud ketidakmatangan disini bukan berarti jelek
atau gimana, tapi kelabilan sebagai remaja. Ya gitu deh. Buat yang pengen tahu
cara pastinya adalah dengan mendengarkan suara Alex yang nggak terlalu banyak
teriakan (tapi banyak juga sih #gimanasihgimana(?)), nada lagunya masih agak
datar-datar (tapi tetep bagus, hehe).
Abis itu dengerin lagu-lagu yang gue sebut di atas dalam
versi album Put Up Or Shut Up. Nah! Disitu kelihatan kalo aransemen lagu itu
sendiri terdengar lebih kompleks dan sudah ada variasi-variasi yang membuat
lagu-lagu tadi makin hidup. Hehehe.
Ya udah, kita langsung capcus ke lagu Lullabies...
Ini dia liriknya "Lullabies" yang gue ambil dari
mini album Put Up Or Shut Up (2 versi sama aja kok liriknya, hehe)
Make it a sweet, sweet goodbye
It could be for the last time and it's not
right.
"Don't let yourself get in over your
head, " he said.
Alone and far from home I'll find you...
Katakan
suatu perpisahan yang manis
Mungkin itulah
yang terakhir dan yang menyakitkan
“Jangan
biarkan dirimu tersesat dalam pikiranmu,” katanya
Sendirian
dan jauh dari rumah aku menemukanmu...
Dead, like a candle you burned out;
Spill the wax over the spaces left in place
of angry words.
Scream, to be heard, like you needed any
more attention;
Throw the bottle, break the door, and
disappear.
Mati, bagai
sebuah lilin kau terbakar;
Menumpahkan
parafin di segala ruang kosong akan kemarahanmu
Berteriak,
untuk didengar, seperti kau membutuhkan perhatian lebih;
Melempar
botol itu, mendobrak pintu itu, dan menghilang
Sing me to sleep, I'll see you in my dreams,
Waiting to say, "I miss you. I'm so
sorry."
Bernyanyilah
untukku hingga ak tertidur, aku akan menemuimu dalam mimpiku
Menunggu
untuk berkata, “Aku merindukanmu. Maafkan aku.”
Forever's never seemed so long as when
you're not around
It's like a piece of me is missing.
I could have learned so much from you but
what's left now?
Don't you realize you shot this family a
world of pain?
Can't you see there could have been a happy
ending we let go?
Selamanya
tidak pernah terasa lebih panjang ketika kau disini
Rasanya
seperti sebagian diriku menghilang
Aku dapat
belajar banyak darimu namun apa yang terjadi sekarang?
Tidakkah kau
menyadari kau meninggalkan keluarga ini dengan kesedihan yang mendalam?
Tidak
bisakah kau melihat suatu akhir bahagia yang kita relakan?
Sing me to sleep, I'll see you in my dreams,
Waiting to say, "I miss you. I'm so
sorry."
Bernyanyilah
untukku hingga ak tertidur, aku akan menemuimu dalam mimpiku
Menunggu
untuk berkata, “Aku merindukanmu. Maafkan aku.”
Sing me to sleep.
Sing me to sleep.
Sing me to sleep.
Sing me to s...
Sing me to sleep (You've taken so much with
you...)
I'll see you in my dreams, (But left the
worst with me...),
Waiting to say, "I miss you. I'm so
sorry."
I'm sorry, I'm sorry!
Bernyanyilah
untukku hingga aku tertidur (kau terlalu terbawa oleh dirimu...)
Aku akan
menemuimu dalam mimpiku (Namun meninggalkan kesedihan bagiku...)
Menunggu
untuk berkata, “Aku merindukanmu. Maafkan aku.”
Maafkan aku,
maafkan aku!
Gimana nih setelah dengerin lagu ini? Ehm... terutama
setelah baca liriknya. Lagu ini menggambarkan sebuah perpisahan dengan
seseorang yang... ehm... pergi. Kadang gue sempet nyerocos aja pas dengerin
lagu ini, terutama di versi album The
Party Scene. Kenapa? Karena lagunya akan lebih ngerasain emosinya Alex yang
nulis lagu ini buat seseorang. Wah! Ada ceritanya lagi nih? Hehehe.
Emosi lagu ini emang sangat misterius. Banyak anak-anak “Hustlers”
(sebutan fans All Time Low) yang bahas lagu ini, btw. Disini gue nemuin cerita dibelakang tertulisnya lagu ini.
Beberapa kali search, dan nemuin sebuah cerita yang sedih dari lagu ini.
Lagi-lagi, gue nggak bilang ini 100% fakta. Bisa iya bisa enggak, jadi
buat yang lebih tahu ceritanya bisa kasih tahu gue lewat komentar atau e-mail.
Hehe.
Jadi gini, sekitar tahun 1999 dimana Alex Gaskarth yang
masih kecil (kurang lebih 12 tahun) punya seorang kakak laki-laki (katanya sih
tiri) yang waktu itu berusia 21 tahun. Si kakak laki-laki itu meninggal. Nah!
Masalah meninggalnya kenapa itu juga banyak kerancuan. Kenapa? Ada yang bilang
kakaknya itu meninggal bunuh diri, kecanduan alkohol, sampe meninggal waktu
tidur. Nama kakaknya sendiri siapa juga nggak pasti. Ada yang bilang Daniel,
ada yang bilang Tom. Katanya sih yang bener namanya Tom karena Alex punya tattoo
di tangannya yang ditulis dengan inisial TEG (yang katanya adalah inisial sang
kakak).
![]() |
Inilah sosok Alex Gaskarth. Perhatiin deh tattoonya! |
Menurut gue lagu ini dikemas dengan bagus banget karena
mempertautkan ekspresi sedih dengan beat yang nggak terlalu slow ataupun
fast. Lagu ini diawali dari suara petikan
gitar yang nyaris clean (emang clean), dan membuat kita berpikir kalo
lagu ini bakalan sedih banget. Tapi... pas kita denger terusannya, nah! Ini!
Suara distorsi yang crunchy nya mulai
kedengeran. Suara artificial harmonic-nya
(bener nggak sih namanya? Yang gitarnya jadi melengking itu lho, hehehe) bikin
lagu ini lebih dramatis aja, dan juga setiap strum distorsinya membuat
penekanan yang menurut gue sesuatu banget. Ya, maaf kalo pembahasan teknis
gitarnya masih begini yak! Hehehe.
Nah kalo masalah melodi lagunya (buat vokalis) memang nggak
banyak improviasi soalnya kan musik begini kalo dibuat vokal emag kesannya
simpel tapi dalem. Suara Alex sendiri nggak diraguin mantapnya, dan powernya
yang tertata sesuai dinamika (lemah kerasnya suara) pun bisa membawa kita
berayun-ayun dalam lagu ini.
So far gue suka aja sama lagu ini dari segala sisinya. Lagu
ini juga punya cerita yang dalem banget entah dari sisi lagu itu sendiri atau
di balik tertulisnya lagu itu. Lagu ini emang nggak dijadiin single, tapi
keberadaannya waktu All Time Low manggung juga sangat dinanti. Gimana deh menurut
kalian? Kalian bebas komentar dan bersaran lho! Kalian boleh komen di kolom
yang tersedia atau ke e-mail rockerbudiman@yahoo.com.
Sekian J
Lagu paling sedih memang :'
ReplyDeleteDan memang banyak kabar simpang siur tentang keberadaan Tom ini. Bahkan Alex pernah ngamuk di Twitter kan gara-gara Dictioners yang ngatain Tom itu :(
Parah deh
Nah itu sis! Aku blm liat twitnya Alex pas marah. #parahdehgue
DeleteYah si Alex emang nggak mau bahas masalah keberadaan Tom secara jelas. Sayang banget. :(
iyaaa coba aja searching. kebanyakan sih yg bahas blog luar tapi ada juga hustler indo yang bahas.
Deleteaku juga engga liat pas alex marah. waktu itu sih aku cuma baca capture-an tweet alex pas marah, serem bgt deh haha