Skip to main content

Besties (Chapter 2)

Cold

Elle’s POV
               
 Sssshhh...
              
 Aku terbangun seketika. Aku mendengar suara desisan. Sepertinya ada seseorang yang sedang sangat kesakitan. Tapi siapa? Aku mencoba melihat jam dinding di depanku, dan sekarang masih pukul empat pagi. Tiba-tiba firasatku tertuju kepada kakak laki-lakiku, Kellin. Aku mendengar suara itu dari kamarnya. Seketika aku bergegas menuju kamarnya yang berada disebelah kamarku.
               
 “Kellin...” Aku mengetuk pintu kamarnya, namun tidak ada jawaban.
               
 “Kells... Buka pintunya!” Aku mengetuk pintu kamar itu lebih keras lagi, dan sekali lagi, tidak ada jawaban. Aku mencoba membuka pintunya yang ternyata tidak dikunci, dan benar saja aku melihat Kellin terjatuh di samping ranjangnya. Ia meringkuk dan gemetaran. Aku pun menghampirinya.
               
 “Apa yang terjadi?” tanyaku.
               
 “Ss-sakit.” Jawabnya pelan. Tubuhnya panas sekali, dan ia tidak bisa berdiri. Aku langsung berlari menuju kamar kedua orang tua angkatku, lalu mengetuk pintu kamar mereka sekeras mungkin. Aku sangat panik dan tidak tahu harus berbuat apa lagi.
               
 “Ibu.. ayah...!” Panggilku.
                 
Kamar mereka terkunci, dan aku tidak bisa masuk dengan mudah. Sepertinya belum ada tanggapan2 dari mereka. Aku semakin panik dan berteriak semakin keras.
                 
“Ibu...! Ayah...!”
              
Lalu seseorang membuka pintu kamar itu.
                 
“Ayah!” Sambutku sambil meraih tangan ayah angkatku itu dan menariknya untuk segera menuju ke kamar Kellin.
                
 “Ada apa sayang?” tanya ayah.
                 
“Kellin! Dia sakit, Yah!” Jawabku.
                 
Ayah pun langsung menghampiri Kellin di kamarnya, dan kulihat ia langsung membawa Kellin keluar kamar dengan menggendong badannya yang cukup kecil di usianya yang sudah dua belas tahun itu. Ibu menyusul dan memeriksa keadaan kakakku. Setelah itu kami berangkat ke rumah sakit terdekat.

***
                 
Dokter sedang melakukan berbagai pemeriksaan terhadap Kellin. Aku takut ini akan menjadi sesuatu yang buruk, apalagi ketika dokter itu mengatakan bahwa saudaraku itu harus dirawat beberapa hari di rumah sakit ini. Aku hanya berharap bahwa tidak ada hal buruk yang terjadi.
                 
Hari ini aku tidak berangkat sekolah karena kejadian yang sangat mengejutkanku ini. Aku masih ngantuk dan sekarang aku lapar. Ayah mengajakku ke kafetaria rumah sakit itu dan kami makan bersama. Ibu tidak mau ikut karena ia sangat panik dan cemas. Sebenarnya selera makan ayah terlihat buruk kali ini, akan tetapi ketika aku bertanya kenapa, ia hanya tersenyum dan mengatakan bahwa tidak ada apa-apa.
                
Setelah aku dan ayah selesai makan, kami langsung menuju ke ICU karena Kellin sudah dibawa kesana. Aku melihat ibu menangis. Ia duduk di bangku panjang di lorong dekat ICU.
                 
“Apa yang terjadi, Bu?” tanyaku.
                 
“Oh sayang, semuanya akan baik-baik saja.” Ibu memelukku. Seketika aku rindu pelukan ibu kandungku yang sudah lama tidak kurasakan, aku mulai menangis.
                 
“Kellin sakit apa?”
                 
“Dokter belum memastikan.” Lalu ibu tersenyum dan menatapku dengan hangat.
                 
Beberapa menit kemudian, dokter mengajak kami ke ruangannya yang berada sedikit jauh dari ICU. Raut wajahnya sangat serius, dan menurutku ini akan sangat buruk. Dokter itu memulai dari hasil pemeriksaannya, mulai dari analisis gejala, MRI, tes darah dan sebagainya. Lalu wajah dokter itu semakin terlihat menyesal sekali, apalagi dengan hasil diagnosanya yang menunjukkan bahwa Kellin menderita leukemia stadium awal.
                 
Dokter mengatakan bahwa dengan keadaan itu, Kellin masih bisa baik-baik saja dengan melakukan kemoterapi. Akan tetapi, aku mengenal seorang  yang juga menderita leukemia, dan kebetulan satu kelas denganku di kelas empat dulu. Buruk sekali dan aku tidak mau menceritakannya. Kali ini aku hanya bisa memeluk ibu angkatku yang mulai menangis. Aku hanya merasakan kedinginan dalam tubuhku. Aku tidak mau kehilangan sahabatku.



Next for CHAPTER 3 - The Untold Story

Comments

Popular posts from this blog

Ngoceh Lagu > A Trophy Father’s Trophy Son by Sleeping With Sirens

Mungkin buat yang dulu pernah buka blog ini dan nemuin yang namanya “Bedah Lagu”, tahu maksud gue bikin artikel macem gini. Hehehe. Ngoceh lagu tuh maksudnya semacem bedah lagu, cuma ini nggak perlu diartiin per baris. Hehehe. Ada beberapa fakta dan opini dari lagu-lagu yang gue ocehin, dan gimana efek lagu itu buat gue (dan mungkin buat kita semua). Pokoknya gue mau ngocehin lagu itu sampe puas, dan kalo ada salah-salah, gue mohon maaf dan bantuannya yak buat ngebenerin atau ngelurusin fakta yang salah lewat komen di bawah. Hehehe. Langsung aja deh, gue mau ngocehin lagunya Sleeping With Sirens dari album Let’s Cheers To This (2011) yang judulnya A Trophy Father’s Trophy Son. Capcus! Ini liriknya "A Trophy Father's Trophy Son" Father, father, tell me where have you been? Its been hell not having you here I've been missing you so bad And you don't seem to care When I go to sleep at night, you're not there When I go to sleep at night...

Sastra Inggris – Secuplik Perjalanan Seorang Anak Bawang

Sastra Inggris – Secuplik Perjalanan Seorang Anak Bawang Source: Instagram @elisabethcintami Hari Sabtu gini cocok lah buat cerita-cerita dikit, sambil ngopi sama ngemil wiskas (eh, bukan! Bukan! -__-). Pokoknya sambil ngemil. Oke! Jadi gue mau cerita biar nggak terus-menerus terlarut dalam dunia imajinasi liar gue. Mungkin sebagian dari kalian males banget bacanya. Tapi cerita ini serius, dan berasal dari dalam lubuk hati gue (yaelah). Oke langsung aja... Jadi, udah setahun aja gue jadi mahasiswa di jurusan Sastra Inggris alias English Department di UNDIP. Gue nggak nyangka setelah menclok sana-sini, pikiran melayang-layang terbang di udara, dan hati berdebar-debar nan berenang-renang (apasih?), akhirnya gue masuk Sastra Inggris.

Ngocehin Lagu – Heartache by One Ok Rock

“Heartache” Lagu Sedih Gagal Move On Halo! Kulanuwun !!! Hahaha. Udah lama banget nggak bahas lagu gitu ya. Hmm... Sebenernya banyak lagu yang mau gue ocehin di blog ini, tapi belum ada waktu aja buat nulisnya. Nah! Kali ini, gue mau ocehin lagu dari band yang berasal dari Jepang (weh! Beda nih!). Hmm... Band  yang satu ini adalah band Jepang pertama yang gue suka (dan baru-baru ini o.O). Agak malu juga sih gue, hehehe.