“Sayang, kita akan bersama selamanya. Selamanya.” Ucapan dari Pierre yang membuatku terus sabar dalam penantian ini. Aku menanti dia yang sedang berusaha mendapatkan gelar Doktornya di Amerika. Aku dan dia terpisah jauh. Sekarang aku berada di Perancis untuk mendapatkan gelar magister untuk pendidikan seni. Sebenarnya aku dan Pierre hidup dalam dua dunia yang berbeda jauh. Dia adalah seorang ilmuwan dan aku seorang seniman. Bahkan kebangsaan kami berbeda. Dia dari Perancis asli sedangkan aku dari Indonesia. Kami bertemu di dalam gereja ketika kami sedang mengikuti Misa. Kebetulan ia berada di sebelahku. Entah mengapa sorotan matanya sangat tajam menatapku. Dan setelah Misa selesai ia mengajakku berkenalan. Aku baru tahu jika sebenarnya dia adalah seorang dosen Fisika. Aku heran sekali, orang sepintar dia mau mengenalku yang hanya seniman dan tidak ...